Pengaruh
Kebudayaan Hindu – Budha, Islam, dan Kebudayaan Barat
Pengaruh Kebudayaan Hindu –
Budha sudah terjadi di Indonesia pada abad 5 M, tetapi berkembang pesat pada
abat 13 M dan kita masih bisa melihat kebudayaan Hindu – Budha di negeri
Indonesia hingga sekarang. Mulai dari candi – candi yang berdiri megah seperti
Candi Borobudur, serta Candi Prambanan yang sangat indah dan juga menawan.
Pengaruh Kebudayaan ini juga
membuat negeri kita ini memiliki bermacam – macam alkulturasi budaya yang
sangat beragam serta membuat kita bangga akan budaya – budaya di nusantara yang
membuat kagum negara luar.
Pengaruh Kebudayaan ini juga
mengantar rakyat indonesia yang dulu masih primitif serta tak mengenal tulisan,
pada waktu itu juga rakyat indonesia diajarkan bahasa dan huruf oleh orang
asing yang membawa kebudayaan Hindu – Budha waktu itu.
HINDU
Agama Hindu pertama kali masuk
ke Bangsa Arya pada tahun 1500 SM. Masuknya Bangsa Arya ini ke India membawa
dampak yang sangat besar dalam tata kehidupan disana, karena perubahan ini
terjadi karena Bangsa Arya mengadakan integrasi budaya dengan penduduk asli
India dan melahirkan agama Hindu
Uniknya Agama Hindu juga tak
terlepas dari tuhan yang begitu banyak tak hanya satu, tidak seperti agama yang
lain yang memiliki satu tuhan yang esa. Berbeda dengan yang lain agama Hindu
memiliki banyak tuhan/dewa sehingga konsep tersebut lahir dari berbagai
tradisi.
Perkembangan Agama Hindu di
Indonesia terjadi sejak abad pertama, dengan 4 teori yang dikemukakan :
1.Teori Kshatria (perang)
2.Teori Vaishy (perkawinan)
3.Teori Brahmana (persebaran
melalui seorang tokoh)
4.Teori Bhumiputra (pribumi
memilih agama ini karena perjalanan Hindustan)
BUDHA
Para Ilmuwan berpendapat bahwa
agama Budha lahir pada penelitian seperti peninggalan sejarah, benda / artifak
kuno, cerita – cerita kuno, dan kitab masa lampau pada abad ke-6 SM di Nepal.
Orang yang pertama kali memperkenalkan agama ini bernama Siddharta Gautama. Agama ini juga lahir dari percampuran budaya
Yunani, Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara.
Agama Budha mencapai
kejayaannya pada zaman pemerintahan Raja
Ashoka yang pada saat itu menetapkan agama Budha sebagai agama resmi negara
pada saat itu. Seiring berjalannya waktu yakni 100 tahun setelah kematian Sang
Budha pertama, agama ini terpecah menjadi 2 aliran, yaitu :
1.
Aliran Budha Hinayana
Aliran ini bersifat tertutup,
dalam arti aliran ini berpendapat bahwa setiap manusia hanya dapat mengejar
pembebasan dari samsara hanya untuk dirinya sendiri (Individu)
2.
Aliran Budha Mahayana
Aliran ini bersifat terbuka,
dalam arti bahwa setiap umat manusia berhak menjadi seorang Budha sehingga
pengaruhnya tak hanya membebaskan untuk dirinya sendiri dan orang lain dari
samsara (kesengsaraan)
Untuk semua aliran agama
Budha, baik dari aliran Mahayana ataupun Hinayana berpegang teguh pada kitab Tripitaka sebagai kitab suci umat
Budha. Kitab ini sendiri terbagi menjadi 3 buku, yaitu:
1.Sutta-Pitaka yang berisi khotbah sang Budha
2.Vinaya-Pitaka yang berisi aturan serta tata tertib untuk para
biksu
3.Abhidhamma-Pitaka yang berisi ajaran hukum metafisik dan
psikologik
Kita sebagai rakyat Indonesia
pastinya tahu hari – hari besar keagamaan. Namun, yang kita tahu bahwa hari
keagamaan Budha hanya Hari raya Waisak saja. Padahal agama Budha itu sendiri
mempunyai hari besar lainnya yaitu Hari Raya Waisak, Asadha, Kathina, dan Magha
Puja
Masuknya
Agama Hindu – Budha yang membuat perubahan pada kehidupan di Indonesia
1.
Agama
Pengaruh budaya Hindu – Budha yang pertama yaitu keyakinan atau agama, dan
pengaruh Hindu – Budha yang paling kentara atau menonjol yaitu agama dan
kepercayaan. Indonesia dikenal sebagai sebuah negara yang masih percaya akan
animisme dan animisme yaitu hal – hal yang ghaib. Tetapi hal itu sirna atau
pudar sejak masuknya ajaran Hindu – Budha ini yang mengubah cara pikir serta
pandang rakyat Indonesia pada waktu itu yang masih percaya akan animisme dan
dinamisme. Ajaran Hindu – Budha pertama dikenalkan oleh orang asing atau luar
dengan latar pedagang dan pendeta, kepercayaan rakyat terhadap animisme dan
dinamisme hasilnya terjadi akulturasi dengan ajaran agama Hindu – Budha ini.
Tentu saja hal ini mengubah kebudayaan Indonesia dalam hal beragama, seperti
upacara pemujaan, tempat peribadahan serta tata krama terhadap sesama.
2. Pemerintahan dan Politik
Seperti halnya negara – negara
lain, rakyat tak bisa lepas dari hubungan manusia itu sendiri dan sebuah negara
atau kerajaan membutuhkan pemerintahan dan politik untuk mengatur itu semua.
Hindu – Budha memperkenalkan sistem ini oleh orang India dan membuat seluruh
lapisan masyarakat yang dulu hidup tunggal dan ada yang berkelompok kecil
sekarang membentuk sebuah kekuasaan yang lebih besar dengan pemimpin tunggal
yang bisa disebut raja. Raja ini tak sembarangan orang dipilihnya, raja
tersebut harus merupakan keturunan dewa atau raja itu sendiri untuk bisa
mewariskan tahta kepada keturunan selanjutnya. Pengaruh tersebut membuat negara
Indonesia mempunyai banyak kerajaan seperti Sriwijaya, Majapahit, Kutai, dan
sebagainya.
3. Bahasa
Negara Indonesia awalnya tidak
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi waktu itu hanya dengan menggunakan
isyarat atau bahasa tubuh, namun dengan datangnya pengaruh Hindu – Buddha ini
akhirnya negara Indonesia mulai mengenal tulisan dan bahasa. Huruf pallawa dan
bahasa sansekerta yang digunakan oleh kerajaan-kerajaan waktu itu berkembang
pesat, terbukti dengan ditemukannya prasasti – prasasti di nusantara, seperti
prasasti tugu, pasir dan lain – lain.
4. Bangunan
Banyak sekali bangunan –
banguna bersejarah di Nusantara ini peninggalan agama Hindu – Budha. Tradisi
Megalithikum yaitu punden berudak-undak yang menjadi peninggalan nenek moyang
bangsa indonesia di masa lampau beralkulturasi dengan ilmu arsitektur (seni
bangunan) India pada bersebaran agama Hindu – Budha di Indonesia. Contoh nyata
arsitektur tersebut tak lain adalah Candi Borobudur yang berbentuk seperti
bukit dan berundak-undak.
5. Sastra
Berkembangnya Sastra di
Nusantara berkembang cukup pesat. Seperti karya sastra yaitu kitab Ramayana dan
Mahabarata yang telah memperkaya dalam pewayangan di Indonesia. Adanya kedua
kitab tersebut memacu para pujangga nusantara untuk lebih giat dan semangat
dalam membuat hasil karyanya sendiri. Adapun hasil karya – karya sastra selain
dua kitab tersebut yaitu Kitab
Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa, Kitab
Sotasoma karya Mpu Tantular, serta kitab Negarakertagama karya Mpu Prapanca.
ISLAM
Islam pertama kali masuk ke Indonesia pada abat ke-7, serta mulai berkembang pada abat ke-17 sejak runtuhnya kerajaan – kerajaan hindu di Indonesia. Agama Islam datang dari hujarat Arab yakni pedagang, karena Indonesia merupakan negara yang sering dijadikan jalur para pedagang pada masa itu.
Agama Islam juga mudah masuk ke Indonesia karena syarat – syaratnya yang sangat mudah dan tidak ada sistem kasta yang membeda – bedakan sesama pemeluk agama, sehingga banyak rakyat Indonesia yang tertarik untuk memeluk agama Islam ini.
Sampai saat ini Indonesia menduduki peringkat ke-2 dunia sebagai pemeluk agama Islam terbesar sekitar 85 persen dari penduduk total saat ini. Dengan perkembangan tersebut, agama Islam juga beralkulturasi dengan budaya Indonesia serta agama Hindu – Budha juga yang tersebar di Indonesia.
1.
Seni Bangunan
Masjid
Dilihat dari segi arsitektuknya, masjid-masjid kuno di Indonesia menampakan
gaya arsitektur asli Indonesia dengan ciri-ciri sebagai
berikut :
a) Atapnya
bertingkat/tumpang dan ada puncaknya (mustaka).
b) Pondasinya kuat dan
agak tinggi.
c) Ada serambi di depan
atau di samping.
d) Ada kolam/parit di
bagian depan atau samping.
Gaya arsitektur bangunan
yang mendapat pengaruh Islam ialah sebagai berikut:
a) hiasan kaligrafi;
b) kubah;
c) bentuk masjid.
Makam
Makam khususnya untuk
para raja bentuknya seperti istana disamakan dengan orangnya yang dilengkapi
dengan keluarga, pembesar, dan pengiring terdekat. Budaya asli Indonesia
terlihat pada gugusan cungkup yang dikelompokkan menurut hubungan keluarga.
Pengaruh budaya Islam terlihat pada huruf dan bahasa Arab, misalnya Makam
Puteri Suwari di Leran (Gresik) dan Makam Sendang Dhuwur di atas bukit (Tuban).
2. Seni Rupa dan Aksara
Akulturasi bidang seni rupa terlihat pada seni kaligrafi atau seni
khot, yaitu seni yang memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan
menggunakan huruf Arab yang indah dan penulisannya bersumber pada ayat-ayat
suci Al Qur'an dan Hadit. Adapun fungsi seni kaligrafi adalah untuk motif
batik, hiasan pada masjid-masjid, keramik, keris, nisan, hiasan pada mimbar dan
sebagainya.
3. Sistem Pemerintahan
Pada zaman hindu pusat
kekuasaan masih pada raja dan merupakan titisan dewa. Dari hal tersebut muncul “dewa
raja” yang merupakan perkataan raja adalah selalu benar. Islam juga demikian
hanya saja terdapat perbedaan bahwa raja tetap tunggal yang dianggap sebagai
khalifah, dan perintahnya mutlak
4. Seni Sastra
Seni sastra Indonesia di
zaman Islam banyak terpengaruh dari sastra Persia. Di Sumatra, misalmya
menghasilkan karya sastra yang berisi pedoman-pedoman hidup, seperti cerita
Amir Hamzah, Bayan Budiman dan 1001 Malam.
Di samping itu juga
mendapat pengaruh Hindu, seperti Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Sri Rama. Cerita
Panji pada zaman Kediri (Hindu) muncul lagi dalam bentuk Islam, seperti Hikayat
Panji Semirang. Hasil seni yang dihasilkan, antara lain sebagai berikut :
1.Suluk, yaitu kitab yang membentangkan ajaran tasawuf. Contohnya ialah Suluk
Wujil, Suluk Sukarsa, dan Suluk Malang Sumirang. Karya sastra yang dekat dengan
suluk ialah primbon yang isinya bercorak kegaiban dan ramalan penentuan hari
baik dan buruk, pemberian makna kepada sesuatu kejadian dan sebagainya.
2.Hikayat, yakni saduran cerita wayang.
3.Babad, ialah hikayat yang berisi sejarah. Misalnya Babad Tanah Jawi isinya
sejarah Pulau Jawa, Babad Giyanti tentang pembagian Mataram menjadi Surakarta
dan Yogyakarta dan sebagainya.
Budaya Barat
Budaya Barat, dari asal
katanya berasal dari daratan eropa. Banyak sekali dampak yang kita terima
terutama negara berkembang seperti Indonesia ini. Budaya Barat juga berpengaruh
terhadap sikap serta moral yang sudah hampir hilang dikarenakan hal tersebut,
karena banyak sekali dampak-dampak yang berakibat terhadap kaum – kaum anak
muda.
Tidak lepas dari itu
juga, budaya barat bisa menjadi pola pembelajaran untuk negara berkembang
seperti Indonesia ini, dari mulai teknologi serta pendidikan yang jauh berbeda
antara daratan Eropa dengan daratan Asia. Namun, hal tersebut tak lepas dari
diri kita masing – masing bisa menyikapi serta mengambil sisi baik dari budaya
tersebut, jangan sampai kita terlalu larut dalam budaya tersebut karena kita
bisa saja kehilangan arah serta tujuan karena terlalu menyerap kebudayaan
tersebut.
Dampak Positif
1.Pola pikir masyarakat
yang lebih modern
2.Perkembangan teknologi
serta pengetahuan yang dapat memberi informasi dari luar
3.Terciptanya lapangan
pekerjaan yang baru serta meningkatkan tarif hidup masyarakat Indonesia
4.Berkembangnya ilmu
kesehatan sehingga berdampak pada kesehatan masyarakat
5.dapat memperkenalkan
serta memperkaya keragaman budaya Indonesia kepada dunia jika dimanfaatkan
dengan baik
Dampak Negatif
1.Pola pikir yang sudah
individualis
2.Pola Hidup Konsumtif
3.Gaya hidup terlalu
modern (kebarat-baratan)
4.Pola Hidup bermewah –
mewahan
5.Dengannya masuk
kebudayaan luar, budaya lokal terancam akan hilang karena dapat melemahkan
budaya bangsa dan masyarakat yang sudah mulai malas untuk mengembangkan
budayanya sendiri
SUMBER :