Jumat, 27 Oktober 2017

Produktivitas Excavator dan Drum Roller

Excavator

Perhitungan
Sebuah excavator komatsu PC 1250-7 mempunyai spesifikasi waktu persiklus sebagai berikut :
Excavate                                     17 detik
Mengatur Posisi                          12 detik
Swing & Dump                                       12 detik
Gangguan                                     5 detik
Total Waktu Per Siklus               46 detik
keterangan :
Kapasitas mesin (HP)

688
HP

Kapasitas Crankcase

23,15
liter

Jam antara ganti oli

100
jam

Produksi alat berat

456,58
m.3/ jam

Waktu kerja

50
menit/jam

Harga solar
Rp 5000
per liter

Harga oli
Rp 25000
per liter








Hitunglah produktivitas dan kebutuhan solar serta oli excavator tersebut.

Penyelesaian :
A. Faktor Mesin
            1.  Excavator               : 17/46x1         = 0,37
            2. Mengatur posisi       : 12/46x0,5      = 0,13
            3. Swing & Dump       : 12/46x0,5      = 0,13
            4. Gangguan                : 5/46x0,5        = 0,05
                                                                        _____ +
            5. Total Faktor Waktu :                       = 0,68
B. Faktor Operasi
            Faktor Operasi = faktor waktu x waktu kerja
                                    = 0,68 x 0,83
                                    = 0,57
C. Biaya Konsumsi Solar & Oli
            1. Biaya Solat  = f. Operasi x lama kerja x HP x f.solat x harga solat
                                    = 0,57 x 1 x 688 x 0,15 x 5000
                                    = Rp.294.120,- / jam
            2. Biaya Oli     = (Hp x f.operasi x 0,0023/0,885) + (cc/jam antara ganti oli)
                                    = (688 x 0,57 x 0,0023/0,885) + (23,15/100)
                                    = 1,03 liter/jam
                Harga / jam = 1,03 x 25000
                                    = Rp. 25.743,54 / jam






Drum Roller


Produksi vibrating roller biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang dapat dipampatkan oleh penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat digunakan Persamaan berikut :

 Produktivitas (Q)


Dimana :
V = kecepatan kerja (m/jam)
Le = lebar blade efektif (m)
Lo = lebar overlap (m)
E = efisiensi kerja
W = lebar pemadatan
H = tebal lapisan yang dikerjakan (m)
n = jumlah lintasan (n = W/(Le-Lo))
Q = produksi per-jam (m3/jam)

1. Faktor Efisiensi Waktu
Efisiensi waktu merupakan salah satu faktor yang harus
diperhitungkan dalam penentuan taksiran produksi alat yang
digunakan yang dinilai berdasarkan kondisi pekerjaan seperti
ditampilkan pada Tabel 2.10
Tabel 2.9 Effisiensi Waktu (Ft)
Effisiensi Waktu         Faktor
Ideal                            1,00
Baik                             0,85
Sedang                                     0,75
Kurang                                     0,60
Sumber: Kapasitas Dan Produksi Alat-Alat Berat (Komatsu
Specifications And Application Handbook) Edition 7

2. Faktor Efisiensi Kerja
Sebagaimana efisiensi waktu, efisiensi kerja pun mutlak
diperhitungkan untuk menentukan taksiran produksi alat dengan
memperhatikan keadaan medan dan keadaan alat. Efisien kerja
tergantung pada banyak faktor, seperti : topografi, keahlian
operator, pemilihan standar pemeliharaan, dan sebagainya

Kondisi operasi alat Pemeliharaan alat

Baik sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63
Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,50
Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54
Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45
Buruk sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32

Sumber: Kapasitas Dan Produksi Alat-Alat Berat (Komatsu
Specifications And Application Handbook Edition 7 table 1 –
job effeciency : 5-6)

3. Faktor Efisiensi Operator
Sebagaimana efisiensi waktu dan efisiensi kerja, efisiensi
operator mutlak mutlak harus diperhitungkan dalam penentuan
taksiran produksi alat. Nilai efisiensi di sini sangat dipengaruhi
oleh ketrampilan operator yang mengoperasikan alat
bersangkutan.

Kondisi kerja              Effisiensi
Baik                             1,00
Normal                        0,8
Jelek                            0,7
Sumber : Ir.Riduan R.Amin,M.T, Manajemen peralatan berat
untuk jalan

2.6. Biaya Operasional Alat Berat
Biaya-biaya yang termasuk biaya pengeluaran alat berat
adalah biaya penyewaan alat, biaya mobilisasi dan demobilisasi,
dan biaya upah tenaga operator. Peralatan konstruksi yang
digerakkan oleh motor bakar (internal combustion engine)
memerlukan solar, yang juga harus diperhitungkan sebagai biaya
operasional. Perhitungan biaya kebutuhan alat berat didapatkan
dari perkalian antara volume masing-masing pekerjaan, jumlah
alat yang digunakan serta harga satuan pekerjaan.

a. Volume Pekerjaan
Volume pekerjaan merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam perhitungan biaya, yaitu sebagai salah satu
faktor pengali untuk harga satuan. Perhitungan volume ini
didasarkan pada gambar rencana proyek.

b. Biaya penyewaan alat
Tidak semua peralatan konstruksi dimiliki oleh
kontraktor. Dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tertentu,
diperlukan peralatan-peralatan khusus yang diperoleh dengan cara
menyewa. Biaya penyewaan alat berat tersebut dihitung dalam
biaya per jam. Dalam satu bulan biasanya ditentukan batas
penyewaan minimum per alat berat. Biaya penyewaan alat
bervariasi, tergantung dari jenis dan tipe alat yang akan disewa
dan juga tergantung dari tempat alat itu disewa.




c. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi
Alat berat yang disewa dari suatu tempat, membutuhkan
biaya transportasi alat tersebut ke lokasi proyek dan biaya
transportasi alat tersebut kembali ketempat asalnya. Untuk alat
alat berat tertentu bahkan diperlukan kendaraan khusus untuk
mengangkat alat berat tersebut ke lokasi proyek dan sebaliknya.
Biaya-biaya yang diperlukan ini termasuk biaya mobilisasi dan
demobilisasi. Biaya mobilisasi dan demobilisasi tergantung dari
kendaraan untuk mengangkut alat berat yang disewa, dan jauh
dekatnya tempat penyewaan ke lokasi proyek. Jadi masing -
masing alat yang disewa dari tempat penyewaan yang berbeda,
mempunyai biaya mobilisasi dan demobilisasi yang berbeda.

d. Biaya Operator Alat Berat dan Bahan Bakar
Besarnya upah kerja untuk operator alat berat adalah
tergantung dari lokasi pekerjaan atau proyek, perusahaan yang
bersangkutan, peraturan yang berlaku dilokasi, serta kontrak kerja
antara dua pihak tersebutUntuk biaya bahan bakar alat berat,
jumlah bahan bakar untuk alat berat yang menggunakan bensin
atau solar berbedabeda.Rata-rata yang menggunakan bahan bakar
bensin 0.06 galon per horse-power, sedangkan untuk alat berat
yang berbahan bakar solar mengkonsumsi bahan bakar 0.04 galon
per horse-power perjam. Nilai yang didapat kemudian dikalikan
dengan faktor pengoperasian.

Biaya bahan bakar :
= F x 0,3 (premium) x h x PK
= F x 0,2 (solar) x h x PK
Dimana:
F = Faktor efisiensi (60% - 80%), (berdasarkan buku
manajemen alat berat Ir. Asiyanto, MBA, IPM, diambil
nilai tengah yaitu 70%).
H = harga bahan bakar per liter
PK = Nilai PK alat berat yang bersangkutan (horse power)

e. Biaya Operasional Total
Biaya operasional total yang dikeluarkan untuk masingmasing
tipe alat adalah penjumlahan semua biaya yang
dikeluarkan untuk penyewaan alat, upah tenaga operator dan 24
biaya untuk pemakaiaan solar selama waktu pelaksanaan
pekerjaan ditambah biaya mobilisasi dan demobilisasi alat.

Total Biaya = b + c + d + e

Dimana:
a = Biaya sewa
b = Biaya mobilisasi/demobilisasi
c = Biaya Operator

d = Biaya bahan bakar

1 komentar:

  1. Excavator atau backhoe adalah salah satu alat teknologi yang terus berkembang dan memberi kemudahan bagi pekerjaan manusia. Thanks
    produktivitas alat berat excavator

    BalasHapus